We Are Developer Of Sharia Accounting Application

Charger Accounting is an accounting application and software that helps you in the efficiency of business development. Transactions are faster, easier and more automatic. Solutions for corporate.

Purchase Application

Our Services

Lovely Design

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Great Concept

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Development

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

User Friendly

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Recent Work

Friday, October 30, 2020

8 Alat Ukur yang Efektif untuk Fungsi Audit Internal Syariah

8 Alat Ukur yang Efektif untuk Fungsi Audit Internal Syariah


 

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, kepatuhan Syariah dianggap salah satu ciri khas yang membedakan lembaga keuangan islam dari lembaga keuangan konvensional. Lembaga Keuangan Islam atau Islamic Financial Institutions (IFI) mendapatkan amanah untuk dapat beroperasi berdasarkan prinsip Syariah dalam setiap aspeknya, seperti aktivitas dan sistem. Saat ini, dalam perkembangan keuangan global IFI diharapkan oleh pemangku kepentingan untuk mencapai target sosial ekonomi yang digariskan oleh syariat dan juga diharapkan untuk membangun kegiatan maupun operasi keuangan Islam yang bertanggung jawab, inklusif dan berkelanjutan.

Dalam sebuah jurnal penelitian yang ditulis oleh Nur Laili Ab Ghani, Noraini Mohd Arifin dan Abdul Rahim Abdul Rahman pada tahun 2019, dikemukakan tentang pengukuran efektif untuk fungsi audit internal Syariah. Penelitian tersebut dilakukan dengan wawancara yang terstruktur bagi responden yang sudah diambil menggunakan purposive sampling melalui judgement sampling yang memungkinkan penelitian utnuk memilih responden dalam posisi terbaik yang mewakili untuk memberikan perspektif mereka pada pengukuran fungsi audit internal syariah yang efektif. Penelitian ini mengkaju 8 pengukuran fungsi audit internal Syariah yang efektif, yaitu :

 1.         Ruang Lingkup Audit Syariah

Ruang lingkup audit merupakan aspek penting dalam mengukur efektivitas audit internal, karena mengarahkan pelaksanaan audit internal untuk mencapai tujuan penugasan audit internal yaitu memberikan jaminan atas sistem pengendalian internal dalam organisasi (The International Institute of Internal Auditor (IIA), 2011). Dalam hal ini, penelitian menemukan bahwa selalu ada masalah dengan Ruang lingkup audit Syariah laporan keuangan, ketika IFI tertentu menunjuk auditor eksternal untuk melakukan ruang lingkup khusus ini. Sehingga studi ini menyarankan agar IFI menetapkan pendekatan tambahan untuk memeriksa sejauh mana audit internal syariah yang efektif dalam hal ruang lingkup audit Syariah ketika dialihdayakan kepada auditor eksternal. IFI harus memastikan bahwa auditor eksternal menetapkan pendekatan sistematis untuk melaksanakan fungsi audit Syariah yang serupa dengan yang dilakukan oleh auditor internal Syariah di LKI.

 2.         Tujuan Audit Syariah

Menurut Kerangka Praktik Profesional Internasional atau IPPF, tujuan penugasan audit internal adalah untuk melakukan penilaian awal atas risiko yang relevan dengan aktivitas tersebut. Setelah menentukan tujuan penugasan auditor internal perlu mempertimbangkan kesalahan yang signifikan dan ketidakpatuhan terhadap hukum dan peraturan. Pengukuran tujuan audit Syariah meliputi tujuan pengendalian internal, garis pelaporan yang jelas dan prosedur operasi standar (SOP) serta sistem aplikasi teknologi informasi (International Shari’ah Research Academy (ISRA), 2011). Studi ini menemukan bahwa semua responden setuju bahwa efektivitas fungsi audit syariah internal dapat diukur dari komponen tujuan audit syariah di atas dan juga menyarankan kriteria tambahan dari tujuan audit Syariah seperti kecukupan kebijakan, manual dan pedoman serta tidak hanya SOP yang penting dalam mengukur efektivitas audit internal Syariah.

 3.         Audit Syariah dan Tata Kelola

Sehubungan dengan audit dan tata kelola, fungsi audit internal dapat menjadi efektif jika fungsi tersebut mempromosikan nilai-nilai etika yang tepat dalam organisasi, memastikan manajemen kinerja organisasi yang efektif dan mengkomunikasikan informasi di antara berbagai tingkatan organisasi. Pengukuran audit Syari'ah dan struktur tata kelola meliputi penetapan fungsi audit Syari'ah di dalam divisi audit internal, berkonsultasi dengan anggota Komite Syari'ah dalam rencana audit Syari'ah dan melaporkan temuan audit Syari'ah kepada Dewan Komite Audit. Hasil penelitian menemukan bahwa semua responden setuju atas pengukuran efektifitas fungsi audit Syari'ah melalui penerapan audit syariah dan struktur tata kelola. Menurut SGF, fungsi audit syariah dapat efektif jika fungsinya berdiri sendiri dari divisi manajemen dan laporan harus diberikan langsung kepada Dewan melalui Komite Audit Dewan (Bank Negara Malaysia, 2010).

 4.         Piagam Audit Syariah

Menurut IPPF, “piagam audit internal adalah dokumen formal yang menjelaskan tujuan, wewenang dan tanggung jawab aktivitas audit internal” (The International Institute of Internal Auditor (IIA), 2011: 15). Piagam audit penting dalam melaksanakan audit internal yang efektif karena mengartikulasikan sifat fungsi audit internal, hubungan pelaporan, dan dengan jelas menentukan otorisasi akses ke semua catatan dan dokumen yang relevan untuk digunakan oleh auditor internal. Berdasarkan temuan wawancara terstruktur, menyarankan agar lebih baik memisahkan tujuan, misi dan ruang lingkup dalam satu bagian dan tanggung jawab di bagian lain dalam piagam audit Syari'ah untuk pengukuran yang lebih baik atas efektivitas audit Syari'ah. Kemudian disarankan juga untuk memasukkan akuntabilitas dan klausul standar etika sebagai bagian dari piagam audit Syari'ah untuk mengukur efektivitas fungsi audit syariah.

 5.         Kompetensi Auditor Internal Syariah

Terkait dengan kompetensi auditor internal, IPPF menggarisbawahi bahwa penting bagi auditor internal untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan kompetensi lain untuk melakukan kegiatan audit internal. Abdul Rahman (2011) mengemukakan bahwa auditor syariah internal harus mahir dalam menerapkan standar audit internal, prinsip akuntansi, memahami prinsip-prinsip manajemen, menerapkan tes audit syariah yang sesuai dan memiliki keterampilan komunikasi dalam berhubungan dengan orang. Berdasarkan hasil wawancara, seluruh responden setuju bahwa efektivitas fungsi audit syariah dapat diukur dari kompetensi auditor internal yang memadai. Komponen kompetensi tersebut mencakup pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menerapkan standar audit internal, prinsip akuntansi dan pengujian audit syariah yang relevan.

 6.         Proses Audit Syariah

Berdasarkan SGF, proses audit syariah mensyaratkan auditor syariah internal untuk merumuskan rencana audit yang meliputi pemahaman kegiatan bisnis LKI, mengembangkan Pengukuran Fungsi Audit Syari'ah yang Efektif di Lembaga Keuangan Islam 159 program audit internal yang komprehensif, memperoleh sumber Syari'ah yang relevan dan melakukan proses audit Syari'ah secara berkala (Bank Negara Malaysia, 2010). Studi ini menyarankan untuk memasukkan strategi Syari'ah, pelaksanaan aqad, pengembangan struktur produk dan risiko klaim untuk Takaful sebagai bagian dari area yang dapat diaudit untuk mengukur fungsi audit Syari'ah yang efektif ketika menerapkan proses Syariat yang terencana dengan baik. ah audit.

 7.         Persyaratan Pelaporan

GF menguraikan bahwa hasil proses audit syariah harus dilaporkan kepada Dewan Komite Audit dan anggota Komite Syariah. Auditor internal Syari'ah juga perlu merekomendasikan langkah-langkah perbaikan untuk masalah ketidakpatuhan Syariah yang ditemukan selama proses audit Syariah (Bank Negara Malaysia, 2010). Secara keseluruhan, semua responden setuju bahwa efektivitas fungsi audit syariah dapat diukur dengan menetapkan persyaratan pelaporan di atas termasuk mengkomunikasikan temuan audit Syari'ah secara tepat kepada Dewan Audit dan anggota Komite Syari'ah.

 8.         Independensi

Menurut IPPF, kegiatan audit internal harus independen dari segala ancaman yang dapat menyebabkan hasil yang bias (The International Institute of Internal Auditor (IIA), 2011). Serupa dengan praktik audit internal, auditor syariah internal juga harus memiliki sikap mental yang independen untuk melakukan praktik audit syariah (Abdul Rahman, 2011). Secara keseluruhan, semua responden setuju bahwa fungsi audit Syari'ah dapat efektif apabila kegiatan audit Syari'ah bebas dari campur tangan dalam menentukan ruang lingkup audit Syari'ah, melaksanakan pekerjaan audit Syari'ah dan mengkomunikasikan hasil temuan audit Syar'ah. Jika independensi terganggu, auditor Syari'ah internal harus mengungkapkan rincian penurunan nilai tersebut kepada pihak yang tepat di LKI.

 Dalam penelitian tersebut telah mengkaji pengukuran fungsi audit syariah internal yang efektif, yaitu ruang lingkup audit syariah, tujuan audit syariah, audit syariah dan tata kelola, piagam audit syariah, kompetensi auditor internal syariah, proses audit syariah, persyaratan pelaporan. dan Independensi. Komponen-komponen ini dianggap sebagai kriteria penting dalam mencapai tujuan sistem pengendalian internal yang efektif untuk kepatuhan Syari'ah di IFI. Pengukuran tersebut harus diuji secara empiris dalam studi di masa mendatang untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang sejauh mana fungsi audit syariah internal yang efektif di semua jenis IFI. Studi empiris di masa depan tentang sejauh mana fungsi audit syariah internal yang efektif dapat memberikan arahan yang jelas bagi IFI untuk melakukan reorientasi fungsi audit internal saat ini di internal lembaganya masing-masing.

  

Penulis : Muhammad Rijal Izhharuddin

Mahasiswa STEI SEBI

Review dari penelitian berjudul “The Measurment of Effective Internal Shari’ah Audit

Function in Islamic Financial Institutions”

 

 


Sunday, October 25, 2020

Tingkat Pengungkapan Laporan Komite Syariah antar Bank Islam milik Asing di Malaysia dan antar Bank Islam di Bahrain

Tingkat Pengungkapan Laporan Komite Syariah antar Bank Islam milik Asing di Malaysia dan antar Bank Islam di Bahrain

 

Gambar Ilustarsi

Bank islam atau yang sering kita sebut dengan bank syariah kini popular terbukti dengan banyaknya bank islam diberbagai negara telah ada. Bank islam atau bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokokyna memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah Islam. (Ambari, 1990)

Kehadiran bank syariah ditengah-tengah bank konvensional adalah untuk menawarkan sistem perbankan alternatif bagi masyarakat untuk menikmati pelayanan perbankan dengan sistem syariah Islam. Oleh karena itu, perlu adanya suatu tata kelola serta regulator yang menjadi sebuah operator yang mengawasi terkait dengan kesesuai transaksi di setiap bank islam dalam menjalankan usahanya.

Komite Syariah memainkan peran penting dalam memastikan jaminan Syariah dan Syariah kepatuhan Lembaga Keuangan Islam , khususnya bank syariah. Komite syariah tidak hanya melakukan peran pengawasan yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan semua  Masalah Syariah atas bank syariah, juga bertanggung jawab untuk mengungkapkan masalah ketidakpatuhan Syariah dalam institusi. Laporan komite Syariah berkualitas tinggi dapat meningkatkan lanskap bisnis, serta meningkatkan kepercayaan dalam pelaporan keuangan.

Dalam hal ini penulis akan menyajikan terkait “Tingkat Pengungkapan Laporan Komite Syariah Antar Bank Islam Milik Asing Di Malaysia Dan Antar Bank Islam Di Bahrain” dengan mengambil sampel lima bank islam milik asing di Malaysia yaitu HSBC Amanah, Kuwait Finance House, OCBC Al Amin, Al-Rajhi, Standard Chartered Saadiq dan  ada enam bank Islam di Bahrain, ini adalah Al Baraka Islamic Bank, Al Salam Bank, Bahrain Islamic Bank, Ithmaar Bank, Khaleeji Commercial dan Kuwait Finance House.  Studi ini mencoba untuk menyajikan versi 'Skala Pengukuran' yang diadaptasi yang digunakan untuk mengoperasionalkan karakteristik kualitatif untuk pengungkapan non-keuangan oleh (Masruki, 2016) berdasarkan (VanF., 2009) untuk menyampaikan elemen tematik analisis dokumen.

Adapun hasil dari Tingkat Pengungkapan Pengungkapan Laporan Komite Syariah Antar Bank Islam Milik Asing Di Malaysia adalah pertama, untuk ketersediaan Laporan Komite Syariah dalam laporan tahunan dengan setidaknya dua anggota komite syariah, KFH telah melampaui harapan dengan memberikan tanda tangan setiap anggota komite syariah, dan Al-Rajhi memasukkan dua anggota komite syariah mereka sementara bank lain tidak menyertakan satu pun tanda tangan. Kedua, untuk pengungkapan transaksi dan akad yang sesuai dengan prinsip syariah, setiap bank perlu meningkatkan pelaporan pengungkapan tersebut karena dalam penelitian ini ditemukan kurangnya informasi dalam dokumen tersebut. Ketiga, untuk pengungkapan pendapatan IFI yang sesuai dengan prinsip syariah, setiap bank perlu meningkatkan pelaporan pengungkapan tersebut. Studi ini menemukan kekurangan informasi di bidang ini. Keempat, untuk pengungkapan peristiwa ketidakpatuhan Syariah, penelitian ini menemukan bahwa hanya OCBC Al Amin yang memenuhi ekspektasi sedangkan setiap bank lain perlu meningkatkan pengungkapan item ini. Kelima, pengungkapan informasi zakat, penelitian ini menemukan bahwa OCBC Al Amin memiliki pengungkapan yang sangat baik, sedangkan HSBC Amanah dan Standard Chartered Saadiq memenuhi harapan tersebut dan Kuwait Finance House perlu perbaikan.

Sedangkan hasil dari Tingkat Pengungkapan Pengungkapan Laporan Komite Syariah Antar Bank Islam Di Bahrain adalah Pertama, untuk ketersediaan SCR dalam laporan tahunan, setiap bank 'melebihi ekspektasi' dengan memberikan tanda tangan setiap anggota SC. Kedua, untuk pengungkapan transaksi dan kontrak menurut prinsip syariah, studi ini menemukan bahwa setiap bank memenuhi ekspektasi, namun hanya Al Salam yang 'melebihi ekspektasi'. Ketiga, untuk pengungkapan pendapatan IFI yang sesuai dengan Syariah, Khaleeji Commercial perlu meningkatkan pelaporan pengungkapan tersebut. Al Salam melebihi ekspektasi sementara bank lain hanya memenuhi ekspektasi. Keempat, untuk pengungkapan peristiwa ketidakpatuhan Syariah, studi ini menemukan bahwa Al Baraka, Bahrain Islamic dan Khaleeji Commercial perlu ditingkatkan di area khusus ini sementara Al Salam dan Ithmaar melebihi harapan. Kelima, untuk pengungkapan informasi zakat, penelitian ini menemukan bahwa Al Baraka melebihi ekspektasi, sedangkan setiap bank lain memenuhi ekspektasi. 

Berdasarkan hasil tersebut bahwa Bank Islam milik asing Malaysia secara keseluruhan tidak memiliki pengungkapan yang memadai dan memerlukan perbaikan dalam pengungkapan Laporan Komite Syariah di mana studi menemukan bahwa pengungkapan sebagian besar bank terlalu sederhana dan kurang informasi rinci.

Sedangkan Bank Islam di Laporan Komite Syariah Bahrain secara keseluruhan memiliki pengungkapan Laporan Komite syariah yang memadai, oleh komite Syariah untuk masing-masing bank dan beberapa area dapat ditingkatkan lebih jauh untuk mencapai tingkat pengungkapan yang lebih tinggi. Variasi yang berbeda dari pengungkapan Laporan Komite Syariah di Bahrain menunjukkan bahwa bank meny adari kebutuhan penggunanya. (Rosnia Masruki, 20119)

 

Penulis : Lukman

Mahasiswa STEI SEBI

 

 

 

Referensi :

 

Ambari, H. M. (1990). Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.

Masruki, R. (2016). Discharging PublicAccountability:The Caseof Annual Reports Disclosure of Malaysian State Islamic Religious Councils (SIRC) . University of Gloucestershire.

Rosnia Masruki, H. H. (20119). Shariah Accountability Practice of Malaysian Foreign-Owned Islamic Banks and Bahrain Islamic Banks . International Journal of Advanced Science and Technology .

VanF., B. B. (2009). QualityofFinancialReporting:measuring qualitative characteristics. Retrieved from https://repository.ubn.ru.nl/bitstream/handle/2066/74896/74896.pdf

 

 

 


Saturday, October 17, 2020

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Jasa Berbasis Excel

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Jasa Berbasis Excel


Aplikasi ini merupakan aplikasi yang bisa diterapkan dalam perusahaan jasa, fitur yang ada dalam aplikasi ini Pencatatan dengan mutasi dan jurnal umum, yang kemudian di otomatisasi menjadi lap keuangan yang berupa laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas.

Kemudian untuk membuat laporan harian,mingguan dan bulanan bisa diatur melalui data yang telah disediakan di Data Perusahaan Periode Tahun berjalan dengan mengganti tanggal yang dibutuhkan.


Link Download 

DISINI

Friday, September 25, 2020

Akuntansi Untuk Mengelola Keuangan Masjid

Akuntansi Untuk Mengelola Keuangan Masjid

 


Indonesia merupakan negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia. Sensus penduduk di Indonesia tahun 2010 menyatakan bahwa sebesar 87,18% jiwa atau setara 207.176.162 penduduk di Indonesia adalah beragama Islam. Besarnya prosentase penduduk yang beragama Islam berbanding lurus dengan banyaknya masjid di Indonesia. Hingga tahun 2019 jumlah masjid dan musholah yang terdaftar di Kementrian Agama Republik Indonesia adalah 546.043.

Nah, masjid itu bukan hanya tempat yang digunakan untuk ritual ibadah saja, tetapi juga sebagai sarana umat muslim untuk melakukan aktivitas sosial, pendidikan dan sebagai tempat pemersatu umat. Aktivitas itu berjalan melalui pembiayaan aktivitas masjid, pengadaan sarana dan prasarana serta pengembangan masjid. Dana tersebut dikeluarkan untuk membiayai kegiatan rutin, mengurus masjid, memelihara atau merawatnya.

Kegiatan masjid akan terlaksana dengan baik jika tersedia dana dalam jumlah yang mencukupi. Dana yang terkumpul juga harus dikelola dengan baik agar dapat memenuhi segala macam kebutuhan dan kegiatan masjid. Untuk itu, penting adanya sebuah pertanggung jawaban dari pengelola.

Hal inilah yang menjadi pembahasan saya dalam artikel ini, dimana takmir masjid bertanggungjawab atas dana yang dikelola. Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh para takmir masjid tidak hanya kepada manusia saja secara habluminannas (donatur dan jamaah), tetapi yang utama adalah pertanggungjawaban kepada Allah secara habluminallah.

Salah satu Pertanggungjawaban pada aspek fisik yang dilakukan oleh para takmir masjid adalah membuat laporan keuangan masjid berdasarkan standar yang telah dibuat. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) membuat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.45 yang tujuannya adalah untuk mengatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba dalam menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba.

Jika dilihat dari pengertiannya laporan keuangan secara umum, merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan begitu laporan keuangan diharapkan membantu takmir masjid untuk membuat keputusan yang bersifat finansial.

Untuk membuat laporan keuangan  organisasi Masjid memberikan informasi meliputi Aset/ harta, Kewajiban/ hutang, Ekuitas/ modal, Pendapatan dan Arus Kas. Selanjutnya Penyajian Laporan Keuangan baik laporan posisi keuangan.

Proses pencatatan akuntansi pada masjid lebih sederhana dibanding dengan pencatatan akuntansi pada komersial, dalam pencatatan akuntansi masjid langkah yang utama yaitu mengelompokkan sumber pendapatan. Misalnya pendapatan dari ibu pengajian, kegiatan rutin peserta TPA, sumbangan dari donatur dan lain-lain. Pengeluaran untuk kegiatan rutin masjid , kebersihan dan keamanan masjid, keperluan idul adha dan idul fitri serta lain-lain. Dengan adanya pencatatan akuntansi yang jelas antara pemasukan dan pengeluaran maka donatur dan warga sekitar tidak akan bertanya-tanya berapa saldo masjid, berapa jumlah sumbangan dari donatur, dan lain sebagainya.

Kemudian dapat disajikan dalam laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan menurut PSAK No. 45 pada lembaga masjid.

Pada penerapannya, akuntansi masjid lebih menggunakan metode pencatatan cash basis yakni mengakui pendapatan dan biaya pada saat kas diterima dan dibayarkan. Dengan metode cash basis tingkat efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan, program atau aktivitas tidak dapat diukur dengan baik. Akuntansi dengan accrual basis dianggap lebih baik daripada cash basis karena dianggap menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya, lebih akurat, komprehensif, dan relevan. Selain itu, akuntansi masjid menggunakan metode pembukuan tunggal (single entry method).

Jadi, dapat diketahui bahwa akuntansi bukan hanya pecatatan dan pelaporan yang dipakai bagi mereka dalam entitas besar saja. Namun, dapat digunakan bagi kita untuk mengelola keuangan masjid yang baik sebagai suatu sifat keterbukaan dan transparansi kepada para jama’ah masjid dalam laporan keuangan itu sendiri.


Penulis : Susi Susilawati

Mahasiswi STEI SEBI


 

 


Saturday, September 5, 2020

Saldo Normal Akun

Saldo Normal Akun

Gambar Ilustrasi


Saldo normal akun adalah klasifikasi terhadap suatu akun yang merupakan salah satu dari prinsip pembukuan yang berpasangan. Definisi ini mengandung suatu ketetapan yang pasti, bahwa setiap akun memiliki penempatan saldo tersendiri dan saling berpasangan satu dengan yang lain (debet dan kredit). 
Klasifikasi saldo normal akun pada kelompok-kelompok akun dalam laporan keuangan. Sebelum itu, ada baiknya sedikit mempelajari dulu definisi dari 5 pengelompokan akun-akun tersebut:
1.    Aset/Harta
Aktiva merupakan harta perusahaan, kekayaan, dan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang dapat diukur oleh satuan moneter.
2.    Kewajiban/Liabilitas
Kewajiban merupakan pengorbanan ekonomis perusahaan di masa yang akan datang.
3.    Modal/Equitas
Modal merupakan setoran awal kekayaan yang menjadi sumber ekonomi perusahaan yang berasal dari pendiri atau pemilik. Modal juga dapat diukur dalam satuan moneter. 
4.    Pendapatan/Revenue
Pendapatan merupakan hasil yang didapat dari perolehan aktiva yang berasal dari pihak lain, sebagai imbalan atas penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
5.    Beban/Expence
Beban merupakan segala pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya, dalam rangka mencapai target perusahaan.
Setelah mengetahui pengertian saldo normal akun, mungkin ada beberapa dari Anda yang masih sulit untuk menghapalnya. Jangan berkecil hati terlebih dahulu, memang bagi beberapa orang, khususnya yang masih awam dalam dunia akuntansi akan kesulitan untuk dihapal. Berikut tips mudah untuk mengingat saldo normal akun, tanpa perlu membuka artikel atau buku kembali:
Tips ini diberi nama metode jari tangan. Sesuai dengan namanya, metode ini menggunakan jari tangan Anda untuk membantu mengingat saldo normal akun.
Langkah pertama, lambangkan kelima jari Anda sebagai pengelompokan akun, misal ibu jari sebagai akun aktiva, jari telunjuk sebagai akun kewajiban, jari tengah sebagai akun modal, jari manis sebagai akun pendapatan dan terakhir, jari kelingking sebagai akun beban.
Langkah kedua, lipat jari telunjuk, jari tengah dan jari manis Anda ke dalam telapak tangan. Berarti saat ini hanya tersisa ibu jari dan jari kelingking yang berdiri. Dari sini Anda dapat mengelompokan, jari yang masuk ke dalam telapak tangan memiliki saldo normal akun kredit. Sedangkan jari yang masih berdiri tegak memiliki saldo normal akun debet.
Hanya dengan 2 langkah dari metode jari tangan ini, Anda dapat dengan mudah mengingat saldo normal akun kapan saja dan dimana saja. Namun disarankan untuk tetap terus membaca dan berlatih, agar memperdalam kembali ilmu akuntansi ini khususnya saldo normal akun.



Friday, September 4, 2020

Pemakai Informasi Akuntansi

Pemakai Informasi Akuntansi

Gambar Ilustrasi

1.      Investor
Untuk mengetahui mengenai status keuangan dan prospek perusahaan di masa yang akan datang
2.      Bank dan Pemasok
Untuk menilai sehat tidaknya keuangan suatu perusahaan dan menaksir besarnya resiko, sebelum mereka memberikan pinjaman atau memberikan kredit barang.
3.      Lembaga pemerintah
Untuk kepentingan perpajakan
4.      Karyawan dan serikat pekerja
Untuk mengetahui stabilitas dan profitabilitas perusahaan tempat mereka bekerja
5.      Manajemen
Membantu dalam mengevaluasi operasi yang sedang berjalan dan merencanakan operasi mendatang

Daftar Akun Atau Chart Of Account

Daftar Akun Atau Chart Of Account

Gambar Ilustrasi

Bagan Akun atau Chart of Account (CoA) adalah sebuah daftar dari akun-akun perusahaan yang digunakan untuk mengidentifikasi ataupun memperlancar proses pencatatan transaksi, baik itu pemasukkan maupun pengeluaran. Nantinya seluruh pencatatan transaksi tersebut akan direkap ke dalam Jurnal Umum. Setiap perusahaan bisa mengatur bagan akunnya sendiri sesuai dengan yang diinginkan. Chart of Account biasanya digunakan dalam Software Akuntansi untuk mempermudah proses akuntansi.
Dengan adanya Chart of Account sebuah perusahaan dapat mengatur atau mengubah sendiri alur dan tatanan bagan akuntingnya. Bagan Akun selalu ditandai dengan simbol numerik sebagai penanda ada perbedaan di setiap jenisnya. Umumnya, Chart of Account terbuat untuk menampilkan Laporan Keuangan, mulai dari Neraca hingga Laporan Laba Rugi. Kemudian, bisa dilanjutkan dengan akun-akun lainnya, seperti modal (ekuitas), biaya atau pengeluarandan kewajiban atau hutang.
Manfaat adanya pembuatan chart of account antara lain:
·         Catatan-catatan atau data yang ada lebih mudah dikontrol, dibandingkan, dan dianalisis dengan tepat yang dapat digunakan oleh pengguna yang bersangkutan dalam mengambil keputusan.     Memudahkan dalam memperbaiki data-data atau catatan-catatan yang mengalami perubahan yang disebabkan oleh kesalahan pengguna atau terjadinya transaksi tambahan.
·         Mempermudah dalam pemrosesan hasil-hasil catatan atau data yang telah diperoleh dan pemrosesan tersebut akan lebih terkontrol dengan baik.
·         Memudahkan dalam menyusun sebuah laporan .
·         Memudahkan dalam membaca laporan sehingga pihak yang berkaitan dapat mengambil keputusan dengan mudah dan tepat.
Syarat pembuatan Chart Of Account
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kode akun diantaranya:
·         Nomer harus unik (artinya setiap nomer hanya digunakan untuk satu akun perkiraan saja)
·         Akun perkiraan di masukkan kedalam kelompok atau sub kelompok. Contohnya kas, piutang dan peralatan dimasukkan kedalam aktiva lancar.
·         Perkiraan yang berkaitan hendaknya disusun secara berurutan. Contohnya: piutang dagang dengan piutang lain-lain.
·         Penomeran diusahaan tidak terlalu ketat, alasanya akan memudahkan jika terjadi penambahan sejumlah akun baru. Contohnya : kelompok beban diberi nomer 600. 605 beban angkutan. 610 beban laiinya. Jika terjadi penambahan dapat disisipkan antara 605 -610.
·         Nama akun rekening sebaiknya singkat dan jelas. Contohnya: Beban perjalanan dinas lebih baik daripada Beban perjalanan ke luar kota bagi direksi.
Jenis-Jenis Chart Of Account
·         Angka (numerik)
Angka merupakan simbol yang paling banyak digunakan dalam pembuatan kode akun di dalam chart of account atau bagan akun. Contoh: 100-000 (asset atau aktiva), 200-000 (utang), 300-000 (modal), 500-000 (harga pokok penjualan), dan lain sebagainya.

·         Huruf (alphabet)
Huruf merupakan simbol yang jarang digunakan dalam pembuatan kode akun dalam chart of account. Umumnya, huruf lebih sering digunakan untuk kode nama perusahaan, nama supplier, nama pelanggan atau pembeli, nama wilayah atau daerah, nama bank, dan lain sebagainya. Contoh: RCPC (kode nama untuk perusahaan PT Ricky Pacific).

·         Campuran angka dan huruf
Simbol campuran angka dan huruf biasanya digunakan saat simbol huruf telah dipakai untuk kode nama wilayah atau daerah, nama bank, nama pelanggan, nama supplier, maupun nama perusahaan, namun masih dibutuhkan pembagian lanjutan agar kode lebih jelas dan mudah dimengerti oleh pihak yang bersangkutan.

Berikut klasifikasi akun pada Chart Of Account dalam akuntansi :
Account Clasification
Balance Sheet Account

Asset
Liabilities
Stock Holder’s Equity
Income Statement Account

Revenue / Sales.
Cost of Fund
Operating Expense
Other Income and Charges
Account Coding
Assets : 100 – 199
Liabilities & Stock holders Equity: 200 – 299
Revenue & Cost of Revenue: 300 – 499
Operating Expense: 500 – 599
Other Income & Charges: 600 – 699
Temporary Account: 700 – 799
Struktur Chart Of Accunt atau Bagan Akun
Dengan penggunaan sistem komputerisasi Accounting maka struktur Chart of Account terdiri dari  :

Kode perkiraan pembukuan ( Account Code )
Kode sub – sub account
Tujuanya adalah menghasilakan posisi laporan per jenis biaya, sesuai dengan kebutuhan management.
Struktur Account Chart adalah sebagai berikut :
Perusahaan menggunakan tiga sampai empat digit sehingga memudahkan untuk menambahkan akun baru sesuai kebutuhan.
Digit pertama menunjukkan klasifikasi utama laporan keuangan, yaitu :
Untuk aset
Untuk kewajiban
Dan seterusnya
Digit kedua menunjukkan subklisifikasi :
11) untuk aset lancar
(12) untuk aset tidak lancar
(13) dan seterusnya
Digit ketiga menunjukkan akun spesifik:
111) untuk kas
(122) untuk peralatan toko
(124) dan seterusnya
 igit ke-empat menunjukkan akun subspesifik:
(1110) untuk Rekening Bank BCA
(1221) untuk Peralatan Toko Cab. Surabaya
(1230) dan seterusnya
Chart Of Account Perusahaan Jasa
100 AKTIVA LANCAR
101 KAS
102 PERSEDIAAN BARANG DAGANG
103 PIUTANG USAHA
104 PENYISIHAN PIUTANG USAHA
105 WESEL TAGIH
106 PERLENGKAPAN
107 IKLAN DIBAYAR DIMUKA
108 SEWA DIBAYAR DIMUKA
109 ASURANSI DIBAYAR DIMUKA
11 INVESTASI JANGKA PANJANG
111 INVESTASI SAHAM
112 INVESTASI OBLIGASI
12 AKTIVA TETAP
121 PERALATAN
122 AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN
123 KENDARAAN
124 AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATANAN KENDARAAN
125 GEDUNG
126 AKUMULASI PENYUSUTAN GEDUNG
127 TANAH
13 AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD
131 HAK PATEN
132 HAK CIPTA
133 MERK DAGANG
134 GOODWILL
135 FRANCHISE
14 AKTIVA LAIN-LAIN
141 MESIN YANG TIDAK DIGUNAKAN
142 BEBAN YANG DITANGGUHKAN
143 PIUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM
144 BEBAN EMISI SAHAM
20 KEWAJIBAN
201 UTANG USAHA
202 UTANG WESEL
203 BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
204 UTANG GAJI
205 UTANG SEWA GEDUNG
206 UTANG PAJAK PENGHASILAN
21 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
211 UTANG HIPOTEK212 UTANG OBLIGASI
213 UTANG GADAI
30 EKUITAS
301 MODAL/EKUITAS PEMILIK
302 PRIVE
40 PENDAPATAN
401 PENDAPATAN USAHA
410 PENDAPATAN DILUAR USAHA
50 BEBAN
501 BEBAN GAJI TOKO
502 BEBAN GAJI KANTOR
503 BEBAN SEWA GEDUNG
504 BEBAN PENYESUAIAN PIUTANG
505 BEBAN PERLENGKAPAN KANTOR
506 BEBAN PERLENGKAPAN TOKO
507 BEBAN IKLAN
508 BEBAN PENYUSUTAN PERALATAN
509 BEBAN PENYUSUTAN GEDUNG
510 BEBAN BUNGA
511 BEBAN LAIN-LAIN
Chart Of Account Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah sebuah perusahaan yang mengolah bahan baku (raw material) ditambah bahan pembantu lainnya dan didukung oleh tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik (BOP) menjadi bahan jadi yang siap dijual. Biaya-biaya tersebut ada yang bersifat tetap dan ada yang bersifat variabel. Biaya yang bersifat variabel adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kuantitas produksi barang jadi. Semakin banyak kuantitas yang di produksi maka akan semakin banyak pula biaya variabel yang harus dikeluarkan. Contoh biaya variabel : biaya bahan baku dan biaya upah langsung. Sedangkan biaya yang bersifat tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada jumlah produksi barang jadi. Kuantitas produksi tidak mengubah jumlah biaya tetap yang harus dikeluarkan.
Contoh biaya tetap :
  • biaya sewa gedung pabrik,
  • biaya gaji karyawan tetap,
  • biaya keamanan, dan
  • biaya rutin yang dibayar setiap bulan dan jumlahnya relatif sama.

Dalam mengolah barang jadi, perusahaan manufaktur ada yang mengolah berdasarkan pesanan dari customer dan ada juga yang mengolah produk reguler.
Chart Of Account Perusahaan Dagang
Ada beberapa perbedaan antara Chart Of Account perusahaan jasa dengan perusahaan dagang. Beberapa akun dibawah ini tidak terdapat pada perusahaan jasa namun ada pada perusahaan dagang. Akun Persediaan (dicantumkan dalam kelompok aset)

  • Persediaan Bahan Baku
  • Persediaan Bahan Pembantu
  • Persediaan Suku Cadang
  • Persediaan Barang Dalam Proses
  • Persediaan Barang Jadi
  • Akun Biaya Produksi (dicantumkan dalam kelompok harga pokok)
  • Biaya Bahan Baku
  • Biaya Upah Langsung
  • Biaya Overhead Pabrik
  • Biaya Overhead Pabrik Dibebankan
  • Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
  • Barang Dalam Proses (Awal dan Akhir)
  • Barang Jadi (Awal dan Akhir)
  • Barang Jadi Standar
  • Selisih Harga Pokok Produksi Aktual dan Standar

Merancang, membuat, dan menyusun daftar akun lengkap dengan jenis dan nama akun adalah sangat penting ketika akan menyusun Laporan Keuangan. Baik membuat laporan keuangan secara manual atau dengan menggunakan software atau aplikasi akuntansi. Diperlukan pemahaman yang baik tentang bisnis proses industri manufaktur, perusahaan jasa maupun perusahaan dagang agar laporan keuangan yang dihasilkan benar-benar akurat dan menggambarkan kondisi yang sesungguhnya.
Dalam mengelola keuangan terutama dalam pencatatan Akuntansi, Jurnal dapat Anda andalkan sebagai software akuntansi. Anda dapat mencoba gratis Jurnal selama 14 hari untuk membantu perkembangan bisnis.

Sejarah Akuntansi Dalam Islam

Sejarah Akuntansi Dalam Islam

Gambar Ilustrasi

Islam telah memberikan barat yang terbaik dari apa yang telah di pelajari dari kebudayaan klasik dan apa yang telah di tambahkan oleh kejeniusan kreatif yang di milikinya.  Sejarah adalah bagian dari kehidupan manusia masa kini sebagai cermin dari kejadian masa lampau. Sejarah memberikan pengalaman, kisah dan juga pelajaran bagi masyarakat sesudahnya. Ia tidak lepas dari sebauh kebudayaan sekaligis menjadi bagian di dalamnya. Perisitiwa sejarah sesungguhnya bukan hanya kejadian fisik, melainkan juga persitiwa peristiwa yang bermakna yang terpantul sepanjang waktu sehingga terungkap dari segi pertumbuhan, kejayaan dan keruntuhan. 
Setelah munculnya Islam di semenanjung Arab dibawah pimpinan Rasullallah SAW serta terbentuknya daulah Islamiyah di Madinah, mulailah perhatian Rasullallah untuk membersihkan Muamalah Maaliyah (keuangan) dari unsur-unsur riba dan dari segala bentuk-bentuk penipuan, pembodohan, perjudian, pemerasan, monopoli dan segala usaha untuk mengambil harta orang lain secara bathil. Bahkan, Rasullallah lebih menekankan pada pencatatan keuangan. Di antara bukti seriusnya persoalan ini adalah dengan diturunkan ayat terpanjang dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah 282, ayat ini menjelaskan fungsi-fungsi pencatatan dasar-dasar,dan manfaatnya seperti yang diterangkan oleh kaidah-kaidah hukum yang harus dipedomani. Undang-undang akuntansi yang telah diterapkan waktu itu antara lainundang-undang akuntansi perseorangan, perserikatan atau perusahaan, akuntansi wakaf, hak-hak perlarangan penggunaan harta dan anggaran negara. Pendapatan utama bagi negara dimasa Rasullallah  dari zakat dan ushr (zakat atas hasil pertanian dan buah-buahan) keduanya berbeda dari pajak dan tidak diberlakukan seperti pajak.
Pada masa ini kegiatan baitul mal masih tetap seperti pada masa Rasullallah sebagai kalifah. Ia memiliki sebuah baitul mal dikampung al-sun yang ditinggal begitu saja tanpa penjagaan karena semua harta zakat selalu tersalurkan kepada orang yang berhak menerimanya tanpa sisa sedikitpun. Pada awal Abu Bakar menjadi kalifah , Ia memberikan 10 dirham kepada setiap orang lalu kemudian Ia kemudian menambahkan 10 lagi  pada masa ke dua kepemimpinannya.
Dalam bidang ekonomi Umar bin Khatab menyadari pentingnya sektor pertanian untuk memajukan ekonomi negrinya dengan cara Ia memberikan hadiah kepada orang-orang yang bekerja dibidang itu. Kontribusi terbesar umar adalah membentuk perangkat administrasi yang baik untuk menjalankan roda pemerintahan yang besar. Ia mendirikan institusi administrasi yang hampir tidak mungkin  dilakukan pada abad ke tujuh sesudah masehi. Perbendaharaan sederhana juga didirikan di Madinah dan seluruh pusat pemerintahan disemua wilayah.
Pada pemerintahan kafilah Usman mengalami masa kemakmuram dan berhasil dalam beberapa tahun masa pemerintahannya. Ia melanjutkan kebijakan-kebijakan Umar. Ia mengadakan penyempurnaan pembagian kekuasaan pemerintah, Usman menekankan sistem kekuasaan pusat dan menetapkan juru hitung dari keluarga sendiri ( Lapidus dalam Kalsum, 2002 :57)
Pendapatan masa pemerintahan Khulafaur-rasyidin masih menggunakan sistem perpajakan yang dikenal oleh kaum muslim Al-Kharaj. Pajak ini dikenakan terhadap tanah pertanian kawasan baru milik Byzantium dan persia. Tanah dan barang-barang tersebut tetap menjadi milik hak pribadi namun sejak sebagian besar warga kawasan-kawasan baru tersebut beralih memeluk Islam .
Tokoh-Tokoh Yang Berperan Dalam Akuntansi Islam
Tata buku berpasangan yangmerupakan bangunan dasar akuntansi mod penulisan ern pada awalnya di kembangkan dari persamaan aljabar yang kemudian di kenal dalam dunia akuntansi sebagai persamaan akuntansi (accounting equation)(Hatfield dalam Triyuwono, 1997:9). Hal ini di buktikan dengan tokoh-tokoh baik Luca Pauoli,Cotrugly,al-Khawarizmi dan yang lainya adalah ahli matematika.
·  Al Khawarizmi (194 H-266 H/780M-825M)
Al Khawarizmi selain menyusun buku aljabar, juga menulis buku  tentang  perhitungan  biasa (Aritmatika) yang jadi pembuka jalan bagi penggunaaan cara desimal di Eropa  (penggantian penulisan dengan angka romawi). Aritmatika adalah perhitungan dengan bilangan bilangan dengan berbagai operasinya : tambah, kurang, kali dan bagi karena bilanganya sudah pasti.
·  Al Mazindarani
Abdullah bin Muhammad bin kayah Al mazindarani, tidak banyak data yang di peroleh mengenai kehidupanya kecuali tentang manuskrip yang di tulis pada tahun 765 H atau 1363 M kurang lebih 131 tahun sebelum pacioli menulis dan menerbitkan bukunya.Manuskrip tersebut menjelaskan aplikasi aplikasi akuntansi yang populer pada saat itu, sistem akuntansi yang wajib di gunakan untuk mencatat transaki keuangan dan cara menanganani kekuranagan dan kelebihan melalui penyetaraan.
·   LeonardoFIbonancide Pisa
Fibonacci atau yang lebih di kenal dengan nama Leonardo da Pisa tetapi tumbuh dan besar di afrika utara.
·  Amatino Manuci
Amatino Manuci adalah seorang partner dalam perusahaan geovani farolfi and the company yang di mulai padaabad ke 14.Manuci  bertugas menyiapkan kantor cabang acount dalam ruangan khusus.
·  Benetdetto Cotrugly Raguseo
Cotrugly di lahirkan di kota Ragusa Tua, sekarang Dubroknik Kroasia pada tahun 1416 dan meninggal pada usia 53 tahun di abruzoz pusat keagaam di Italy di tepi pantai Adriatic yang sebelumnya masuk dalam wilayah teritorial Vanise.Pada tahun 1458 , berdasarkan pengetahuan yang di milikinya cotrugly memulai menulis manuskrip ke tiga tentang perdaganan yang berjudul Libro  de L’Arte Mercatura. Bentukdan isi juranal tersebut bertipikal venince dan di setiap kelompok jurnal di beri penjelasan.




Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Tim Malkovic
CEO
David Bell
Creative Designer
Eve Stinger
Sales Manager
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567